Sebagai sebuah potret, buku ini adalah galeri atas fenomena-fenomena sosiologi-politik beserta birokrasi yang menyertainya. Layaknya sebuah citra, Surahman membingkai 3 tema tersebut dalam aras lokal, yakni Kota Palopo—tempat domisili sang penulis.
Sebagai Direktur pada Sawerigading Riset Center, Surahman memaparkan lanskap politik lokal yang penuh dinamika dan memiliki karakternya sendiri. Keaktifannya mendalami alam pikir dan perilaku pemilih, memberi warna dalam perspektif Surahman melihat politik lokal.
Proyeksinya terkait HM Judas Amir—sebagai Bakal Cawalkot Palopo— dan Basmin Mattayang—sebagai Bakal Cabup Luwu—dengan tingkat keterpilihan tertinggi, akhirnya kemudian terbukti dengan terpilihnya kedua figur ini di daerah masing-masing. Preferensi politik, menurut Surahman, tidak lagi sekadar tentang identitas, namun lebih luas daripada itu, sangat penting melihat kelas sosial pemilih. Buku ini, lebih jauh memberi referensi baru dalam praktik politik yang bukan lagi semata-mata tentang branding, tetapi kini telah berkembang sebagai eksperimen pemasaran yang utuh melalui konsep 4P (product, pull, push & polling).
Pada bagian kedua, buku ini memaparkan kecacatan desentralisasi yang masih belum optimal menciptakan reformasi birokrasi di daerah. Hal ini disebut Surahman karena praktik KKN masih kerapkali menyertai layanan publik kita.
Buku ini juga memberi highlight pada pemerintahan yang seharusnya tidak berjalan seperti bisnis, tetapi idealnya seperti demokrasi. Pemerintahan yang berorientasi pada bisnis memandang rakyat sebagai pelanggan (costumer), dan pemerintah memosisikan diri sebagai produsen, bukan pelayan publik. Oleh karenanya, model pemerintahan demokratis yang direkomendasikan buku ini adalah Model Denhardt (2007), yang prinsip-prinsip dasarnya antara lain adalah: pelayanan warga negara; pengutamaan kepentingan publik; penghargaan bagi warga negara daripada pengusaha; berpikir strategis dan bertindak demokratis; akuntabilitas; pelayanan, bukan pengendalian; serta penghargaan terhadap kemanusiaan.
Sebagai milenial yang menjadi saksi lahirnya Revolusi 4.0, penulis memberi atensi besar terhadap Baca lebih lanjut